Laman

Senin, 10 Oktober 2011

Manfaat dan fungsi Hutan Bakau dalam Ekosistem

Hutan bakau (mangrove) sering kita ketahui yaitu tumbuhan yang hidup disekitar pesisir atau muara laut. Tapi banyak yang para ilmuan yang berbeda pendapat. Menurut Soerianegara (1990) hutan mangrove mempunyai pengertian sebagai hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daearah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh :1) tidak terpengaruh iklim; 2) dipengaruhi pasang surut; 3) tanah tergenang air laut; 4) tanah rendah pantai; 5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk; 6) jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.). Menurut Steenis (1978) mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut. Sedangkan Nybakken (1988) memberi definisi hutan mangrove sebagai sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.


Mangrove (hutan bakau) mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Kegiatan rehabilitasi menjadi sangat prioritas sebelum dampak negatif dari hilangnya mangrove ini meluas dan tidak dapat diatasi seperti tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit. Kota-kota yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata (ekoturisme).


Fungsi dan Manfaat Hutan Bakau
Peranan fungsi dan manfaat hutan bakau dalam ekosistem sangat penting, dimana hutan bakau memiliki peranan fungsi baik dari sisi fisik, biologi maupun segi ekonomi.

Berikut peranan fungsi dan manfaat hutan bakau(mangrove) dalam ekosistem :

1. Penahan dari abrasi pantai. Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.

2. Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
3. Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya serta tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.

4. Penambat zat beracun, banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.

5. Sumber plasma nutfah. Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.

6. Sarana penelitian dan pendidikan. Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.

7. Penyerapan karbon, proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.Hutan bakau ternyata menyimpan lebih banyak karbon dibanding kebanyakan hutan hujan tropis. Hal tersebut terungkap dalam hasil penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR) dan USDA Forest Service.

8.Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.

9. Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan biota lainnya serta sebagai sumber mata pencarian masyarakat sekitar hutan bakau seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.

10.Tempat rekreasi dan wisata. Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal wisata mangrove.

11. memelihara iklim mikro. Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.

Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy. Kondisi hutan bakau indonesia berdasarkan data FAO yang dirilis tahun 2007, walau hanya memiliki hutan bakau seluas 3,062,300 ha, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 19% dari total hutan bakau di seluruh dunia. Ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan luas hutan bakau paling luas di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%). Tetapi dari tahun ke tahun luas hutan mangrove Indonesia menurun dengan drastis. Bahkan menurut sebuah data, hutan mangrove yang telah ter-deforestasi sehingga dalam kondisi rusak berat mencapai 42%, rusak mencapai 29%, kondisi baik sebanyak < 23% dan hanya 6% saja yang kondisinya sangat baik.Untuk itulah pentingnya kesadaran kita menjaga dan melestarikan hutan bakau karena banyak peran manfaat dan fungsi sebagai penunjang kemakmuran umat manusia.



Referensi :
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0140%20Bio%203-5c.htm#Bakau
http://alamendah.wordpress.com/2011/02/18/hutan-bakau-hutan-mangrove-definisi-dan-fungsi
http://www.ubb.ac.id
http://sains.kompas.com/read/2011/04/05/14061089/Hutan.Bakau.Simpan.Lebih.Banyak.Karbon

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bermanfaat banget gan artikelnya (y) Blog nya juga bagus, jadi betah =D

Cara memilih bibit tanaman yang baik

Unknown mengatakan...

Thanks for info, jangan lupa kunjungi website kami juga ya https://bit.ly/2QSlT3e