Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

Manfaat dari ekosistem terumbu karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis alga yang di sebut zooxanthellae. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang sering disbut Polip. Karang terdiri satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak dibagian atas dan dikelilingi oleh tantakel, namun kebanyakan spesies satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka ragam serta dapat menghasilkan Kalsium karbonat ( CaCO3).

Habitat
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak membentuk karang. Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Sebagai ekosistem terumbu karang sangat kompleks dan produkstif dan keanekaraman jenis biota yang amat tinggi. Variasi bentuk pertumbuhannya di Indonesia sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh jenis biota lain (wikipedia).


Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 200C. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik). Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis (wikipedia).


Di Indonesia
Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia. Contohnya adalah ekosistem terumbu karang di perairan Maluku dan Nusa Tenggara. Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia dan merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berdasarkan bentuk dan tumbuh

 

1.Terumbu (reef)

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masuh hidup) dilaut dangkal.

2. Karang (koral)

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip. Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas (wikipedia).

Terumbu karang merupakan ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis­-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis­-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton.

Berdasarkan letak Terumbu karang 

1. Terumbu karang tepi
Terumbu karang tepi atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar.
Contoh: Bunaken (Sulawesi), Nusa Dua (Bali), dan Pulau Panaitan (Banten)

2. Terumbu karang penghalang
Terumbu karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar 0.5¬2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.
Contoh : Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), dan Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin
Terumbu karang cincin atau Attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan (wikipedia).

4. Terumbu karang datar/gosong
Terumbu karang datar atau gosong (patch reefs), kadang-kadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh : Kepulauan Ujung Batu (Aceh) dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)

Manfaat dan fungsi terumbu karang
Mungkin hanya sebagian orang yang mengetahui peran dan manfaat terumbu karang dalam ekosistemnya dan betapa pentingnya akan terumbu karang :

1. Sebagai tempat tinggal biota
Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi mata pencarian kita. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang (firmansyah11).

2. Sebagai benteng dari abrasi pantai
Pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut sehingga menimbulkan penyusuatn abrasi pantai, sehingga manusia dapat hidup di daerah dekat pantai. Dimana struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove (firmansyah11).

3. Sebagai sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi
Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.

4. Sebagai tempat objek wisata bahari dan Riset penelitian
Karena keindahan warna dan bentuknya, banyak orang berwisata bahari. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.Dan tempat untuk riset penelitian untuk ilmu pengetahuan serta sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian. Selain  itu masih banyak biota-biota yang terdapat dikawasan terumbu karang sehingga perlu riset penelitian yang berkelanjutan.

5. Sumber obat-obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.

Luas terumbu karang indonesia dan faktor penyebabkan kerusakan
Luas terumbu karang Indonesia di perkirakan mencapai sekitar 60.000 km2, Terumbu karang yang dalam kondisi baik hanya 6,2 %.

Kerusakan ini pada umumnya disebabkan 3 faktor :

1. Keserakahan manusia atas ketidaktahuan pentingnya manfaat terumbu karang 

2. Ketidakpedulian manusia hanya memikiran kepentingan diri sendiri. Ancaman utama yang tercatat adalah pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).

3. Penegakan hukum yang lemah


Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
http://firmansyah11.wordpress.com/2009/05/15/terumbu-karang-indonesia

Tidak ada komentar: