Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

Tanaman yang bisa berubah warna (bunglon)

foto by om google
Bukan cuma bunglon yang bisa berganti warna kulit. Ternyata, tanaman pun kini bisa berubah warna sesuai dengan kondisi yang menaunginya. Awalnya, Medford menggunakan komputer untuk mendesain protein tanaman bernama reseptor. Kemudian, Medford memanfaatkan bakteri untuk memodifikasi reseptor tanaman tersebut.

June Medford, seorang pakar biologi dari Colorado State University, yang berhasil melakukan rekayasa genetik terhadap tanaman arabidopsis, sehingga tanaman tersebut bisa berganti warna. Arabidopsis adalah tanaman dari famili Brassicaceae yang dipilih menjadi tanaman yang paling sesuai untuk menjadi model studi perkembangan tanaman. Seluruh materi genetik atau genom tanaman ini telah diketahui melalui proses sekuensing karena tanaman ini dinilai paling cocok menjadi sumber studi informasi genetik tanaman. Pemilihan tanaman ini untuk disekuensing dikarenakan ukuran genomnya yang berkisar 125-130 Mega-pasang-basa (mega base-pair atau mb) merupakan ukuran genom terkecil di antara berbagai tumbuhan tingkat tinggi.

Dengan struktur genetika yang telah dimodifikasi, maka reseptor tumbuhan bisa mendeteksi partikel-partikel bahan kimia berbahaya, polutan, bahan peledak, atau ancaman lain. Saat mendeteksi kehadiran zat-zat tersebut, tanaman akan mengirimkan sinyal, sehingga warna hijaunya berubah menjadi putih.

Jika Anda membawa sesuatu ke bandara internasional atau ketempat lain, misalnya sebuah bahan peledak, maka tanaman ini akan berubah warna menjadi putih. Ini akan memberikan keamanan bagi Anda," kata Medford.


Tidak ada komentar: